Expose Bencana Alam dan Peluang Sektor Perikanan di Sumatera Barat.

Jakarta - Kementrian Kelautan dan Perikanan pada tanggal 16 Mei 2024 Pembahasan tentang memberikan perhatian terhadap korban bencana banjir lahar dingin di Tanah Datar. Rapat ini dipimpin langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI beserta jajaran.
Bencana banjir dan longsor terjadi di Sumbar tanggal 7, 8 dan 11 Mei 2024 di Pesisir Selatan dan Tanah Datar, sampai saat ini BPBD Sumbar mendata Terdapat 29 warga hilang, kerusakan perahu 57 unit, dan kerusakan dermaga TPI Surantih di Pesisir Selatan.
Bapak H. Mahyeldi Ansharullah, S.P yang didampingi oleh asisten 2, Kalaksa BPBD Sumbar, Kepala BAPPEDA, Kadis KKP Sumbar dan Kabiro Adpim, dan Kepala Badan Penghubung Pemrpov Sumbar menyampaikan permohonan dukungan terhadap 4 hal : Pengembangan budidaya lobster, Pengembangan budidaya rumput laut, Rencana tata Ruang Danau Maninjau dan Danau Singkarak, Konservasi perairan umum lubuk larangan dan konservasi ikan bilis.
Sementara itu Kepala Dinas Provinsi KP menyampaikan mengenai dermaga dan TPI yang ambruk di Pesisir Selatan, diharapkan mendapatkan dukungan DAK pada tahun 2025, dengan kebutuhan anggaran sekitar Rp25 miliar. Kebutuhan bantuan mesin kapal tempel 20 PK, pengelolaan pulau-pulau kecil di Sumbar masih belum ada yang mendapat perizinan pusat. Kemudian beliau mengusulkan adanya pengurusan perizinan satu pintu yang melibatkan lintas stakeholder untuk kemudahan perizinan. Dan berharap Sumbar menjadi lokasi pengembangan lobster seperti di Batam.
Arahan dari Menteri Kelautan dan Perikanan ada beberapa poin yang harus diperhatikan terkait upaya budidaya dan tanggap darurat bencana, diantaranya KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) sedang menyelenggarakan model budidaya yang tidak menggunakan danau, melainkan memanfaatkan lahan idle di sepanjang pesisir utara Jawa. Program ini telah diuji coba di Karawang, Jawa Barat, dan berhasil, yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan danau sebagai tempat budidaya ikan. Bantuan tanggapan darurat, Dirjen PB (Direktur Jenderal Perikanan Budidaya) menyampaikan bahwa KKP akan menyalurkan paket bantuan tanggap darurat yang meliputi kebutuhan mendesak bagi korban bencana, pembersihan material di pemukiman warga, trauma healing, bantuan pemulihan pasca bencana, seperti perbaikan sarana-prasarana usaha budidaya, bantuan benih dan induk ikan, serta bantuan bioflok.
Dalam kesempatan yang sama Sekjen KKP Rudy Heriyanto Adi Nugroho menyampaikan, bahwa KKP memiliki data pelaku budidaya by name by address di daerah terdampak bencana dan masih terus melakukan identifikasi. Hingga saat ini, KKP telah mengumpulkan donasi sebesar Rp 367.364.500 untuk mendukung penanggulangan bencana di Sumatera Barat.
Kemudian pengecekan Dermaga dan TPI MKP meminta Plt. Dirjen Perikanan Tangkap untuk memeriksa dermaga dan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) yang rusak dan menyusun rencana perbaikannya.
Dan KKP mendukung perizinan satu pintu melalui gerai mobile dan mendorong DKP Provinsi untuk memastikan perizinan memberikan manfaat ekonomi dan menjaga kondisi lingkungan laut serta terumbu karang.
Di harapkan KKP segera menindaklanjuti dan memberikan bantuan tanggap darurat dan pemulihan pasca bencana, serta mengumpulkan donasi untuk Sumatera Barat. Memeriksa dan memperbaiki dermaga dan TPI yang rusak, serta mendukung perizinan satu pintu untuk manfaat ekonomi dan perlindungan lingkungan. (Ef/Ut-PHB)
.Administrator.